Keberadaan kanal-kanal di lahan gambut yang demikian banyak, merupakan penyebab keringnya gambut sehingga mudah terbakar. Kebakaran di lahan gambut yang terjadi hampir setiap tahun saat musim kemarau telah menimbulkan kerusakan dan terganggunya ekosistem gambut dalam tingkatan yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu diperlukan adanya solusi permanen untuk mencegah kebakaran dimasa yang akan datang, saat ini dilakukan perbaikan terhadap kondisi dan fungsi ekositem gambut secara menyeluruh. Pemulihan dimaksudkan untuk mengembalikan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi ekosistem gambut yang dilakukan secara bertahap.
Kecamatan Tebing tinggi timur merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau yang mengalami kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2014, tercatat sebagai kebakaran terbesar yang pernah terjadi. Api yang membakar perkebunan sagu masyarakat berasal dari dari areal perusahaan yang bersempadan langsung dengan perkebunan masyarakat. Selain itu, kebakaran yang terjadi di Kecamatan Tebingtinggi timur juga tidak lepas dari praktik pengeringan gambut yang dilakukan perusahaan untuk menunjang perkebunan sagu perusahaan tersebut.
Menyadari kekeliruan tersebut, maka masyarakat Tebingtinggi Timur bersepakat untuk memulihkan gambut yang kering dengan cara menyekat kanal. Berangkat dari inisiatif masyarakat tersebut, maka UNDP melalui WALHI Riau memfasilitasi untuk membangun sekat-sekat kanal. Walau sebelumnya telah dibangun sekat kanal secara swadaya oleh masyarakat. UNDP mendukung pembangunan 20 sekat kanal di Kecamatan Tebingtinggi Timur yaitu Desa Sungai Tohor, Sungai Tohor Barat, Nipah Sendanu, Sendanu Darul Ihsan dan desa Tanjung Sari. Selain sekat kanal juga dilakukan pemulihan ekosistem gambut dengan cara penanaman dan pembibitan kayu alam dan tanaman lokal (sagu) yang seluruh aktifitas pemulihan gambut ini dilakukan oleh masyarakat dari masing masing desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Menurut Janes Sinaga, Dewan Daerah WALHI Riau, “pembangunan sekat kanal yang didukung oleh UNDP melalui WALHI Riau, tidak hanya dilakukan di kecamatan tebingtinggi Timur Saja, tetapi juga dilakukan di kecamatan Bungga Raya dan Kecamatan pusako Kabupaten Siak, yaitu di desa tuah indrapura Kampung Dosan, Jati Baru dan Temusai. Total ada 58 sekat kanal yang Sudah dibangun. Dukungan WALHI Riau merupakan bentuk apresiasi terhadap inisiatif masyarakat memulihkan gambut agar kembali basah. Semoga inisiatif masyarakat untuk memulihkan gambut agar kembali basah, dan mampu mencegah kebakaran hutan dan lahan tidak kembali terulang di kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Meranti Dan di Kabupaten Siak tersebut.”