Siaran Pers
Wahana Lingkungan Hidup WALHI Riau
Pekanbaru, 5 Mei 2025 – Puluhan orang muda yang tergabung dalam gerakan Orang Muda Riau menggelar aksi solidaritas untuk rakyat Palestina dengan membentangkan spanduk bertuliskan “There is no climate justice without Palestinian liberation” di Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah atau Jembatan Siak III, Kamis siang, 1 Maret 2025. Aksi ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus tuntutan tegas atas penghentian genosida yang terus berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Spanduk yang dibentangkan menyuarakan keterkaitan erat antara perjuangan kemerdekaan Palestina dengan perjuangan global untuk keadilan iklim. “Kami percaya bahwa tidak mungkin ada keadilan iklim sejati tanpa kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh rakyat, termasuk rakyat Palestina yang telah lama hidup di bawah paenjajahan dan kekerasan sistematis,” kata Imam.
Situasi Di Gaza semakin memburuk akibat blokade total yang diberlakukan oleh Israel sejak 2 Maret 2025. Blokade ini telah menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, bahan bakar, dan pasokan medis, selama hampir dua bulan. Akibatnya, lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan dan kekurangan gizi yang parah.
Organisasi Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) melaporkan bahwa stok makanan mereka di Gaza telah habis, memaksa mereka menghentikan distribusi makanan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Harga makanan melonjak hingga 1.400% dibandingkan sebelum blokade, dan lebih dari 90% populasi mengalami tingkat kerawanan pangan akut termasuk anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan.
Dapur umum yang sebelumnya menjadi sumber makanan bagi ribuan orang kini terancam tutup karena kekurangan pasokan. Lebih dari 10.000 anak-anak menderita malnutrisi, dan setidaknya 52 orang, termasuk 50 anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan.
Krisis iklim tidak mempengaruhi semua orang secara setara. Komunitas yang paling rentan, termasuk masyarakat yang hidup dalam penjajahan dan konflik, seringkali menjadi korban paling terdampak. Di Palestina, blokade, penghancuran infrastruktur, dan eksploitasi sumber daya oleh rezim penjajah memperparah kerentanan ekologis dan menghalangi rakyat Palestina mengakses air bersih, lahan produktif, dan lingkungan yang aman.

Dalam konteks ini, Orang Muda Riau menyuarakan bahwa keadilan iklim bukan hanya soal mengurangi emisi, tetapi juga menghapuskan ketidakadilan struktural yang memungkinkan penjajahan dan penindasan terus berlangsung. “Kami berdiri bersama rakyat Palestina karena keadilan iklim menuntut pembebasan, dari kolonialisme, kapitalisme ekstraktif, dan kekerasan negara,” jelas Intan.
Aksi ini menyerukan kepada masyarakat internasional, termasuk pemerintah Indonesia, untuk bersikap tegas dalam mendesak penghentian agresi militer Israel dan mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat atas tanah dan hidup mereka. Di saat yang sama, aksi ini juga mengajak sesama anak muda untuk memperluas solidaritas lintas isu: keadilan iklim, keadilan antar generasi, hak atas tanah, hingga hak untuk hidup bebas dari penjajahan.
“Tidak ada keadilan iklim tanpa pembebasan Palestina. Tidak ada dunia yang adil selama masih ada penjajahan.”
Narahubung :
WALHI Riau (082288245828)