Pekanbaru, 09 Juli 2022—Hari Raya Idul Adha atau yang biasa dikenal dengan Hari Raya Kurban tahun ini resmi jatuh pada 10 Juli 2022. Selain diramaikan oleh kumandang takbir, Hari Raya Idul Adha juga ditandai dengan adanya penyembelihan hewan kurban, seperti sapi dan kambing. Berkenaan dengan hal itu, WALHI Riau menghimbau agar hari besar ini senantiasa dirayakan dengan semangat peduli lingkungan, salah satunya dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik.

Jasmi, Ketua Dewan Daerah WALHI Riau, menyampaikan pentingnya kesadaran peduli lingkungan bagi setiap orang. Menurut dia, sikap kepedulian itu seharusnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Problem lingkungan setiap hari kita saksikan, mulai dari masalah sampah, polusi, cuaca buruk, hingga banjir. Jika ini tidak segera disadari, maka permasalahan itu akan selalu ada dan menghambat kehidupan kita semua,” kata Jasmi.

Senada dengan Jasmi, Kunni Masrohanti, Wakil Dewan Daerah WALHI Riau, melihat korelasi antara semangat kepedulian terhadap lingkungan dengan Islam yang mestinya jadi prinsip setiap muslim di mana pun berada. “Al-Qur’an jelas mengatakan bahwa manusia adalah khalifah di bumi. Artinya, kita diberi tugas memimpin agar bumi ini dapat dikelola dengan baik sehingga membawa rahmat bagi umat seluruh alam, rahmatan lil ‘alamin,” ucap Kunni.

Kunni mengatakan bahwa salah satu praktik baik menjaga lingkungan yang bisa kita amalkan dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha adalah dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Berdasarkan pengamatannya, hampir di semua tempat yang melakukan penyembelihan daging kurban pasti menggunakan kantong plastik sebagai tempat daging yang telah dipotong. Padahal, selain akan menambah jumlah sampah plastik di bumi, secara kesehatan penggunaan kantong plastik juga dinilai kurang baik.

Mengutip uraian Aliansi Zero Waste Indonesia, kantong plastik mengandung zat karsinogen yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Plastik berwarna dapat menguraikan zat-zat adiktif seperti adipate, phthalate, dan Bisphenol-A (BPA) apabila digunakan untuk membungkus makanan berminyak dan berlemak, apalagi bersuhu panas. “Kita harus mulai memikirkan alternatif lain untuk mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai agar terhindar dari bahaya tersebut,” himbau Kunni.

Terkait dengan keadaan sampah plastik yang sudah sangat mengkhawatirkan di Pekanbaru, Jasmi mendorong agar pemerintah dan masyarakat mulai bersama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik. Ia mengungkapkan, sebenarnya penggunaan kantong plastik di Hari raya Kurban ini dapat dikurangi apabila panitia kurban dapat menyediakan bungkus yang lebih ramah lingkungan, seperti besek (dari bambu), daun, dan lain sebagainya. Jika hal itu dirasa sulit, masyarakat dapat dihimbau untuk membawa tempat daging sendiri dari rumah.

“Menurut saya itu lebih efektif untuk mengurangi kantong plastik. Namun, tentu ini tidak akan banyak berdampak besar tanpa adanya intervensi dari pemerintah untuk menegaskan kebijakan pengurangan sampah plastik,” tutur Jasmi.

Narahubung: Umi Ma’rufah (Koordinator Riset dan Kajian Kebijakan WALHI Riau): 085225977379

What's your reaction?
0Cool0Upset0Love0Lol

Add Comment

to top